Sabtu, 22 Oktober 2011

sejarah uin bandung

Latar Historis
    Setelah melewati perjalanan sejarah yang panjang, IAIN di seluruh Indonesia hingga kini berjumlah 14 IAIN yang tersebar di pelosok Indonesia, salah satu IAIN tersebut berkedudukan di Bandung, dengan nama IAIN Sunan Gunung Djati yang didirikan tanggal 8 April 1968 M yang bertepan dengan 10 Muharram 1388 H. Berdasarkan keputusan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 1968.
    Pada awal berdirinya, IAIN Sunan Gunung Djati terdiri dari Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah di Bandung. Menginjak tahun 1970 dalam rangka rayonasi, Fakultas Tarbiyah di Bogor dan Fakultas Syari’ah Sukabumi yang semula berinduk kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta digabungkan pada Fakultas Induk di Bandung, sedangkan untuk Fakultas Tarbiyah Cirebon yang semula berafiliasi pada IAIN Syarief Hidayatullah, pada tanggal 5 Maret 1976 berpindah Induk ke IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Hal tersebut terjadi pada Fakultas Syari’ah di Serang yang awalnya berfiliasi pada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Syarief Hidayatullah Jakarta, dengan waktu yang bersama berubah menjadi Fakultas Syari’ah dibawah koordinasi Sunan Gunung Djati Bandung.
    Setelah diterbitkan Keputusan Presidan Nomor 11 tahun 1997 tanggal 12 Maret 1997, Fakultas Tarbiyah Cirebon menjadi STAIN Cirebon, dan Fakultas Syari’ah Serang menjadi STAIN Serang.
    Perubahan ini memberikan prospek dana harapan yang cerah bagi IAIN untuk memperoleh otonomi yang luas dalam mengembangkan Prodi dan jurusan serta fakultas yang diharapkan memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat di masa depan. Dengan demikian, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung berupaya sekuat tenaga dengan segala potensi yang dimiliki hingga saat ini untuk menyiapakan diri menjadi UIN. 

HISTORY OF UIN SGD ESTABLISHMENT

The history of Sunan Gunung Djati State Islamic University of Bandung cannot be separated from the history of IAIN (State Institute for Islamic Studies) SGD Bandung. Sunan Gunung Djati State Islamic University of Bandung was formally established based on the Decree of the President of Republic of Indonesia Number 57/ 2005. Meanwhile, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung was established on April 18th 1968/ 10 Muharram 1388 Hijriyah based on the Ministry of Religious Affairs (MORA) Regulation Number 56/1968.
IAIN Sunan Gunung Djati Bandung existed as a result of the demand of Muslims prominent figures in West Java. The process began in 1967 when a number of respected figures, like Ulama and Muslim intellectuals such as K.H.A. Muiz, K.H.R. Sudja’i, and Arthata along with the consent of the Governor of West Java, took the initiative to form the Preparation Committee for IAIN. This committee was approved by the MORA Regulation Number 128/1967.
Furthermore, under the MORA Regulation Number 56/1968, at the time of the establishment, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung had only four faculties: (1) The Faculty of Islamic Laws; (2) The Faculty of Islamic Education; (3) The Faculty of Theology in Bandung, and (4) The Faculty of Islamic Education in Garut. The Faculties were located at Jalan Lengkong Kecil Number 5 Bandung.
In 1973, IAIN moved to Jalan Tangkuban Perahu Number 14 Bandung. Since 1974, IAIN has been located on Jalan Cipadung 105 Bandung. Due to changes on the district division in 1970, The Faculty of Islamic Education in Bogor and The Faculty of Islamic Laws in Sukabumi which were initially branches of the IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, were integrated into IAIN Bandung. The same was true for the Faculty of Islamic Education in Cirebon which became a branch of the IAIN Sunan Gunung Djati Bandung on March 5th 1976.
Until 2009, UIN Bandung which has seven faculties of Undergraduate Studies and one faculty of Postgraduate Studies has been led by seven rectors: Prof. K.H. Anwar Musaddad (1968-1972), Letkol H. Abjan  Soelaeman (1972-1973), Drs. H. Solahuddin Sanusi (1973-1977), Drs. H. Djauharuddin AR (1977-1986), Prof. DR. H. Rachmat Djatnika  (1986-1995), Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad., M.Si. (1995-2003), and Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS. (2003-2011).
In 2005, based on The Decree of the President of Republic of Indonesia Number 57/ 2005, 10 October 2005/ 6 Ramadhan 1426 H, the status of IAIN Bandung was changed into UIN Sunan Gunung Djati Bandung.  Then, in 2006, based on the rule of Religion Minister of the Republic of  Indonesia Number 6/2006 on organization and Work Management, two additional faculties were established: Faculty of Science and Technology and Faculty of Psychology. 



1. Prof. K.H. Anwar Musaddad (1968-1972),
Anwar Musaddad sewaktu masih kecil Anwar Musaddad dikenal dengan Dede Masdiad. Lahir di Garut tanggal 3 April 1910. Ketika berumur empat tahun sudah yatim, serta diasuh oleh ibu dan neneknya yang waktu itu mengelola usaha Batik Garut dan Dodol Kuraetin.
Dikarenakan bukan merupakan anak keturunan ningrat, Dede harus sekolah di HIS Kristen dan melanjutkan ke MULO Kristen di Sukabumi. Ketika di Sukabumi Dede sempat belajar agama Islam kepada Ustad Sahroni. Sesudah tamat dari MULO Dede melanjutkan ke AMS Kristen di Jakarta.
Baru dua tahun di AMS, beliau disuruh pulang ke Garut oleh keluarganya, sebab diberitakan sering keluar masuk ke Gereja. Oleh keluarganya beliau dimasukan pesantren di Cipari yang waktu itu dipimpin oleh Kyai Harmaen. Ketika itu pula Dede berganti nama menjadi Anwar Musaddad. Beliau lalu mempelajari bahasa Arab serta pindah ke Jakarta. Waktu di Jakarta, beliau menumpang tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto, salah seorang tokoh Serikat Islam (SI).
Tahun 1930, beliau berangkat ke Mekah menyertai ibu dan neneknya ibadah haji. Akan tetapi beliau sekolah di Madrasah Al-Falah, sampai mengajar di tempat itu. Di Mekah Anwar menikah dengan Maskatul Millah, anak mukimin dari Ciparay. Beliau lalu mempelajari agama Islam ke berbagai syekh dan ulama besar di Masjid al-Haram.
Tahun 1941, beliau pulang ke Indonesia serta rajin mengadakan ceramah. Zaman Jepang beliau diangkat menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Priangan yang pertama menjadi Ketua Masyumi daerah Priangan. Zaman revolusi, beliau bergabung dengan tentara Hizbullah dan memimpin pasukan dengan K.H. Yusuf Tauziri,
Karir Intelektual
  • Tahun 1960, Anwar Musaddad ditugaskan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Yogyakarta oleh Menteri Agama. Sesudah Perguruan Tinggi itu berdiri beliau menjadi dosen bahasa Arab dan berdakwah di sana.
  • Tahun 1968, mendirikan dan mengelola IAIN di Bandung. Sampai beliau menjadi rektor IAIN Sunan Gunung Djati Bandung yang pertama.
  • Tahun 1968, beliau ditunjuk pemerintah menjadi anggota panitia menerjemahkan dan mengartikan Alquran dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda.
2. Letkol H. Abjan  Soelaeman (1972-1973),
3. Drs. H. Solahuddin Sanusi (1973-1977),
4. Drs. H. Djauharuddin AR (1977-1986),
5. Prof. DR. H. Rachmat Djatnika  (1986-1995),
6. Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad., M.Si. (1995-2003),
7. Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS. (2003-2011).

 Sejarah Sunan Gunung Djati Universitas Islam Negeri Bandung tidak dapat dipisahkan dari sejarah IAIN (Institut Negara Studi Islam) SGD Bandung. Sunan Gunung Djati Universitas Islam Negeri Bandung ini resmi didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 / 2005. Sementara itu, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung didirikan pada tanggal 18 April 1968 / 10 Muharram 1388 Hijriyah berdasarkan Departemen Agama (Depag) Peraturan Nomor 56/1968.IAIN Sunan Gunung Djati Bandung ada sebagai akibat dari permintaan tokoh Muslim terkemuka di Jawa Barat. Proses ini dimulai pada 1967 ketika sejumlah tokoh yang dihormati, seperti ulama dan cendekiawan Muslim seperti Kha Muiz, K.H.R. Sudja'i, dan Arthata bersama dengan persetujuan dari Gubernur Jawa Barat, mengambil inisiatif untuk membentuk Komite Persiapan IAIN. Komite ini telah disetujui oleh Peraturan Nomor 128/1967 Depag.Selanjutnya, di bawah Peraturan Nomor 56/1968 Depag, pada saat pendirian, IAIN Sunan Gunung Djati Bandung hanya memiliki empat fakultas: (1) Fakultas Hukum Islam; (2) Fakultas Pendidikan Islam; (3) Fakultas Teologi di Bandung, dan (4) Fakultas Pendidikan Islam di Garut. Fakultas yang terletak di Jalan Lengkong Kecil Nomor 5 Bandung.Pada tahun 1973, IAIN pindah ke Jalan Tangkuban Perahu Nomor 14 Bandung. Sejak 1974, IAIN telah terletak di Jalan Cipadung 105 Bandung. Karena perubahan pada divisi kabupaten pada tahun 1970, Fakultas Pendidikan Islam di Bogor dan Fakultas Hukum Islam di Sukabumi yang awalnya cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diintegrasikan ke IAIN Bandung. Hal yang sama benar untuk Fakultas Pendidikan Islam di Cirebon yang menjadi cabang dari IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 5 Maret 1976.Hingga 2009, UIN Bandung yang memiliki tujuh fakultas Studi Sarjana dan satu Fakultas Pascasarjana Studi telah dipimpin oleh tujuh rektor: Prof KH Anwar Musaddad (1968-1972), Letkol H. Abjan Soelaeman (1972-1973), Drs. H. Solahuddin Sanusi (1973-1977), Drs. H. Djauharuddin AR (1977-1986), Prof DR. H. Rachmat Djatnika (1986-1995), Prof Dr H. Endang Soetari Iklan, M.Si.. (1995-2003), dan Prof Dr H. Nanat Fatah Natsir, MS. (2003-2011).Pada tahun 2005, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 / 2005, 10 Oktober 2005 / 6 Ramadhan 1426 H, status IAIN Bandung berubah menjadi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kemudian, pada tahun 2006, berdasarkan aturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 6 / 2006 pada organisasi dan Manajemen Kerja, tambahan dua fakultas didirikan: Fakultas Sains dan Teknologi dan Fakultas Psikologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar